Thursday, January 15, 2015

(diam-diam) rindu (dan akhirnya) menulis.

Halo *tiup-tiup debu di blog ini*
Setelah sekian lama menghilang dari peradaban blog ini, akhinya aku kembali lagi. Sebelumnya mohon maaf karena atas aksi mogok nulis selama setahun sebelumnya (by the way tahun 2015 baru 15 hari sih) wkwk. Tapi beneran, disebabkan oleh berbagai faktor dua tahun ini gue merasa kesulitan untuk menulis. Ya entah waktu atau keadaan, sekalinya nulis pasti ngegalau. #HidupMahasiswaGalau #LongLiveTheGalau

Okay, berhubung sebenernya gue ga ada topik spesial yang bisa dibahas hari ini, jadi gue akan bercerita beberapa alasan kenapa gue kesulitan menulis akhir-akhir ini. Atau bahasa singkatnya, ngeles.

#Ngeles1 : Bingung pake kata gue, aku, atau saya.

     Seperti yang kalian tahu gue sekarang kuliah di Solo, Jawa Tengah. Daerah ini dikenal dengan penggunaan Bahasa Jawa yang kental dan sangat halus. Di sini ada peraturan tak tertulis tentang larangan penggunaan kata 'gue'. Katanya sih terkesan ga sopan dan sombong. Bulan-bulan pertama disini aku ngomongnya agak campur-campur gitu kayak es teler (?). Dan kesininya sih jadi terbiasa ngomong aku. Nah tibalah ketika gue mau nulis blog, gue bingung pake kata aku atau gue. Kalau pake kata 'gue' merasa bersalah dan ga sopan. Kalau pake kata 'aku' rasanya kaku banget, engga bebas. Dan akhirnya belum selesai paragraf pertama, kegiatan tulis menulis pun bubar jalan. Udah pusing duluan gara-gara mau pake kata 'aku' atau 'gue' sih...

#Ngeles2 : (sok) sibuk.
Pasti engga ngerti kenapa fotonya harus yang ini?
Yah, biar keliatan sibuk aja. 

     Kegiatan perkuliahan gue sangat padat sekali, kawan-kawan sejawat sekalian. 3 minggu pertama, 3x pertemuan kuliah... langsung ujian. Jadi pada intinya setiap akhir bulan selain pusing karena mikirin kucuran dana yang belum juga tiba, gue juga pusing mikirin ujian yang sedang berlangsung. Gue juga ikut berbagai organisasi, kayak Himakesja (Himpunan Mahasiswa Keselamatan & Kesehatan Kerja), Erythro (semacam lembaga pers mahasiswa gitu), Kopma alias koperasi mahasiswa (anggota pasif sih, aktifnya bagian belanja pake kartu koperasi doang wkwkwk) ... dan lain-lain. Dunia perkuliahan sangat seru, sampai-sampai saking keasyikannya dengan dunia nyata gue jadi lupa sama dunia maya... etsah *kibas rambut kuda*

#Ngeles3 : Internet.



     Dulu sewaktu gue masih tinggal di Bogor........................................ *mendadak homesick*
Jadi dari titik-titik yang panjang itu penuh makna. Yeah dengan tidak tinggalnya di rumah, maka fasilitasnya pun berbeda... ya contohnya kayak internet. Biasanya kalau gue nulis blog itu sambil internetan udah kayak macam pertapa, butuh kesunyian, keheningan, ketenangan.. diantara sepertiga malam ((ini mau ngeblog apa mau tahajud)) ya intinya waktu dirumah gue suka internetan sampai tengah malem buat nulis sesuatu. Nah kalau di Solo, gue agak kesulitan dengan internet.


     Yak, jadi tiga hal diatas merupakan alasan ngeles gue kenapa gue jarang nulis selama 2 tahun ini. Tapi hal-hal itu ya cuma ngeles, cuma alasan, cuma kambing hitam. Padahal titik masalah kenapa gue engga nulis adalah ya diri gue sendiri.Seseorang berinisial mbak Alifa, hehe, pernah mengatakan bahwa tidak ada kata 'tidak ada waktu'. Yang ada adalah menyempatkan atau tidak. Baru-baru ini ada beberapa orang yang sangat berarti disekitar gue yang 'mencubit' tentang kesukaan gue akan menulis. "Kok jarang nulis lagi?" "Blognya kok jarang di update?" "Itu draft pasti udah macam wafer Tango, ratusan!". Dan gue juga merasa kehilangan diri gue sendiri ketika engga nulis. Jadi sering galau gak jelas, marah-marah, dan yang terparah adalah sering negative thinking. Akhirnya gue sadar kalau semua itu disebabkan emosi yang ga gue salurkan. Sampai akhirnya Adzkia kehilangan kekuatan ekstra positif dengan emot \(>w<)/ nya huhu. 

     Seorang sahabat bernama Mahendra pernah membicarakan tentang menulis dan bilang kutipan kata-kata dari penulis favorit gue, Dee, bahwa "menulis adalah sebuah proses belajar yang tak pernah usai...". Dan ditambah dorongan dari maha kakak, maka gue akan berusaha untuk kembali menulis lagi di blog ini. Sebagaimanapun enggak jelasnya tulisan gue, tapi hati gue rasanya lebih enggak jelas lagi ketika engga menulis. Karena seperti halnya detoksifikasi, gue bisa nulis banyak paragraf yang berisi toksik yang ada di hati, lalu hapus semuanya dan mulai menulis sisi positif hal yang bikin gue marah tadi. Dan inti dari tulisan panjang lebar tralala trilili diatas tadi adalah.... Aku mau nulis rutin lagi seperti dulu. That's all. Cukup sekian tulisan hari ini, semoga kalian yang juga sedang rindu menulis atau baru mau mulai menulis, percayalah kalau menulis adalah hal yang menyenangkan dan menenangkan :)

4 comments:

  1. aaah kia sama nih udah lama ga nulis lagi, tp tetep semangat yo buat bisa menyempatkan waktu nulis! ( >_<)9

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo ayo nulis lagi merin! with writing we make our own history! \(>w<)/ wkwkwk

      Delete
  2. Replies
    1. Yuhu yihi, sbenernya mau nambahin kata-kata wejangan dari mba ratih yang dulu... tapi sampai hari ini belum dapet kertas wasiatnya :<

      Delete