Monday, December 31, 2012

Page 366/366.



DARI DULU  gue ga pernah berani sama yang namanya naik Roller Coaster. Atau kalau di Dufan sih namanya Halilintar. Paling gue beraninya naik Halilintar versi mini (iye Alap-alap) cups sekali memang. Udahlah jangan memandang gue rendah begitu. Meskipun dari versi mini, gue bisa ngerasain hal yang kurang lebih sama kayak Halilintar. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang belok, kadang lurus. Kadang berputar, kadang konstan. Dan sama-sama bergerak cepat.

Dan 2012 itu kayak naik Halilintar.... oke kalau buat gue Alap-alap -_- kita semua pasti pernah ngerasain rasanya waktu di atas ataupun di bawah. Setiap tahun menyodorkan tipe Roller Coaster yan berbeda. Mungkin ada yang jumlah putarannya sedikit, ada juga yang banyak. Dan tanpa kompromi, waktu cepet banget berlalu. Kita ga bisa minta berhenti di tengah-tengah permainan, yang ada kita harus mencoba menikmati, atau pasrah sampai tiba akhirnya untuk berhenti. Dan pada akhirnya kita bakalan ngerasain euforia & adrenalin yang terpacu. 

Jadi.... sudah siap naik Roller Coaster 2013? :)



Tuesday, December 25, 2012

Please Call Nanny 911!

Jadi, di tengah-tengah kedamaian gue lagi tidur siang, rumah gue diserbu sama para pasukan cilik yang beranggotakan; Adya, Haikal, Ayash, dan Arshad! Rusuhnya ajib, kayaknya gue butuh nanny 911 untuk menjinakkan mereka semuah.

 
Adya & Haikal sukanya main sama ade gue. Sementara Arshad & Ayash sukanya main sama gue. Arshad itu nama lengkapnya Arshad Ibrahim (jadi inget nama seseorang gak sih?) wkwkwk #plak. Oke skip, gatau kenapa setiap dia liat gue, dia pasti langsung ketawa. Entah dia yang aneh atau gue yang aneh.... kayaknya sih guenya yang aneh ya-_- Berhubung masih imut, jadi dipanggilnya juga ikut mengimut... dede Acad! ini dia fotonya;

*cuteness overload*


Dilanjut dengan Ayash, kakaknya Arshad (Adya Ayash Arshad itu ade kakak, kecuali Haikal). Ayash itu paling antusias kalau ketemu sama gue. Padahal dia itu paling kalem, pemalu, tapi kalau udah diajak ngobrol sama gue ternyata cukup cerewet. Dan terjadilah hari ini obrolan yang panjang sama Ayash. Pertama-tama dia nyuruh gue nebak nama temen-temennya di sekolah. Berhubung dia masih anak-anak, niatan gue buat bilang "Meneketempret" pun diurungkan.

A: Ayash     K: Kia

A: "Mba Adzki, coba tebak nama temen Ayas, depannya dari Z!"
K: "Hmmmm siapa ya, Zainal?"
A: "SALAH!!! Nyerah ya nyerah!!!"

Ya amplop, baru juga nebak sekali.

K: "Zainudin?"
A: "Salah! Nyerah ya nyerah!!! Namanya Zaki!!! Hahahahaha"
K: "Oooh si Zaki hahahaha" *padahal ga kenal*

A: "Mba, tebak lagi deh nama temen Ayas, dari Z juga!"
K: "Hmmm Zainal? Zainudin?" oke gue ga kreatip.
A: "Salah! Nyerah ya nyerah!!!"
K: "Hmmm Zahra? Zambrud?"
A: "Salah!!! Namanya Zuko hahahahaha"
K: "Ooooh namanya Zuko hahahahaha"
A : "Eh tapi ini sebenernya nama yang ada di game sih hahahaha"
.......... *garuk lantai*

ini dia fotonya Ayash;



Dan akhirnya menjelang mereka pulang, Ayash masih terus cerita...

"Mba Adzki, Ayas kan suka main domba yah di ipad mamah" *gue lupa nama gamenya apa*
"Oh ya? terus terus?"
"Terus Ayas punya domba, tapi dia perempuan. Jadi Ayas kasih nama mba Adzki deh"
 .............. 
Ya Tuhan, namaku jadi nama seekor domba.. ( "‾_‾ )/|






Peluk aku, mimpi.






Monday, December 24, 2012

One morning.

It was raining all day long, and I'm home!


I woke up late and wrapped in double blankets.

 I wore a couple of socks, because it was cold outside.

Say hello to puppies!

I had breakfast in bed. 
 
 Ate some sweetness

Shared wafer with my little brother. 




 Oh, wait, guess who's there?
.
.
.
.
.


 

Cuddling with her was one of the best things of my life... Fluffy & full of warmth! :}

I stole a book titled The Rainmaker by John Grisham from my dad's bookshelf

And.... I was drowned in the world of words.

My precious! It was a good beginning of holiday, feel blessed very, very much :)
Happy holiday!

Saturday, December 22, 2012

Jendelaku, Duniaku, Hidupku.

Ibu pernahkah engkau terpikir, tentang hal kecil di rumah kita, tentang jendela?
Terlintaskah dalam benakmu banyak hal yang luar biasa dari jendela?
Ibu, jangan tersinggung jika aku mengatakan engkau sebatas jendela, bukan pintu.


Ibu, terlintaskah dalam benakmu tentang jendela yang terbuka?
Dari jendela yang terbuka, udara-udara dengan bebas berhilir mudik, masuk , dan keluar
Dari  sana, aku mendapatkan nafas-nafas kehidupan
Tuhan pencipta udara, kau perantaranya


Terlintaskah?
Di dalam begitu gelap, tidak jika ada jendela terbuka
Cahaya-cahaya saling sikut menerobos mencari celah dari jendela
Dari jendela aku mendapat sumber cahaya, darimu aku mendapat cahaya kehidupan
Sekali lagi kau menjadi perantara Tuhan.


Jingga langit senja, biru kala mentari di petala langit
Garis cakrawala yang menjadi fatamorgana  batas dunia
Iringan awan yang menjadi tempat tidur impian
Taburan bintang di hamparan langit gelap
Alam semesta, aku nikmati dari balik jendela yang penuh perlindungan
Ibu, engkau jendelaku untuk melihat dunia
Terlintaskah?


Jika kasih sayang yang kau berikan merupakan samudera, aku baru seperciknya.
Samudera ditambah luas langit biru tidak mampu bersaing dengan kasih sayangmu
Belum cukup, bahkan alam semesta ini bukan tandinganmu.
Suatu hari aku bertanya bagaimana aku membalasnya?




Dan kau menjawab;
  "Katakan bahwa kau mencintaiku, dan duniaku telah sempurna"





Untuk orang yang begitu mulia, mencintaiku tanpa syarat
Selamat hari ibu, ibuk.
Bogor, 21 Desember 2012
Adzkia Andriani

Tuesday, December 18, 2012

Kangen cimot?





Hai, aku Cimot. Ini foto-fotoku waktu lagi gangguin Kia yang mau ulangan fisika :)

Gangguin waktu kia belajar di lantai.
dipindahin sama kia ke kasur #likeaboss

*balik lagi*

Gangguin kia di meja
Woke ini menyenangkan 


*pose*

...... dan ini Kia.








Sarapan Kenangan.


Selamat pagi, untuk semesta, dan kamu yang pernah sekali menjadi semesta bagiku.
Aku masih ingin bermanja-manja dengan kasur tidurku, namun matahari pagi tidak begitu menyetujui. Cahayanya menerobos jendela kamar dan sampai ke kelopak mataku. Ia membuka paksa kelopak mataku, sungguh menyebalkan. Aku terduduk di pinggiran tempat tidurku. Linglung. Rasanya seperti telah mengalami masa tidur yang panjang, lebih dari 14 jam. Aku terkesiap, ketika aku bangun, apa yang aku ingat pertama kali adalah kau. Padahal kamu, yang pernah sekali menjadi semestaku, sudah berhenti berotasi sejak lama. Daya gravitasimu melemah, dan tiada mampu menarik aku untuk kembali.

Tapi hari ini berbeda, aku bangun dan disodorkan sarapan kenangan. Pertama kali aku melihatnya, aku takut-takut menyentuhnya. Aku kira sarapan itu terdiri dari pecahan beling-beling, yang setiap serpihan kecilnya dapat melukaiku. Tapi aku bukan kuda lumping, aku disodorkan sarapan yang masih dalam batas wajar dan manusiawi.

Aku melihat sekilas, lalu menyambar roti yang masih hangat. Masih terlihat setipis asap-asap mengepul pertanda roti itu baru diangkat dari panggangan. Aku mencubit kecil bagian roti itu. Rasanya manis, dan menerbitkan air liur. Itu adalah roti manis isi bahagia. Aku ingin memakannya lagi dan lagi. Seperti tercampur zat adiktif, tapi ini murni baik untuk tubuh. Lama kelamaan tenggorokanku terasa mengering dan aku pusing karena roti itu terlalu manis. Aku pun mengambil secangkir kopi hitam. Aku mencari-cari bongkahan gula, tapi tidak ada sama sekali. Akhirnya aku menyeruput kopi itu sedikit-sedikit. Ingin aku semburkan jauh-jauh kopi itu, rasanya pahit sekali. Aku tidak suka, mengapa Tuhan menciptakan minuman pahit seperti ini? Apa enaknya? Aku mencari-cari creamer atau susu, gula, apapun yang bisa memberi rasa yang lebih baik untuk kopi itu, tapi aku tidak menemukan apapun. Selain roti manis isi bahagia. Ideku muncul untuk mencelupkan roti ke dalam kopi tersebut... dan rasanya agak aneh, dan sedikit enak.

Rotiku habis. Dan cangkirku masih terisi setengah. Sekarang aku menyesap kopi itu sedikit demi sedikit. Awalnya memang pahit, namun aku berusaha menikmatinya. Lama-lama aku bisa menikmatinya; entah sihir apa yang membuat rasa pahit kopi ini memberikan kenikmatan. Frekuensi sesapanku semakin jarang, semakin perlahan. Aku masih ingin menikmatinya lebih lama lagi.

Dengan kelingking yang diangkat sambil memegang cangkir ala bangsawan, aku bertanya-tanya. Mengapa ada kopi pahit? Roti manis isi bahagia? Aku kembali menyesap kopiku. Aku berpikir dan berpikir, dan akhirnya aku menjawab sendiri. 

Rasa pahit ada, karena rasa manis juga ada. Rasa manis tidak akan terasa jika tidak ada rasa pahit. Karena semuanya akan terasa sama di lidah. Ada kalanya aku bisa menikmati rasa manis sepuas-puasnya, namun, lama kelamaan aku merasa jenuh dengan glukosa-glukosa tersebut. Bahagia selamanya belum tentu semenyenangkan yang dikira. Lalu aku mencoba menyesap kopi, dan seketika semuanya berbeda. Semua yang manis menjadi pahit. Lama-lama aku menikmatinya dan ingin menikmatinya lebih lama lagi. Lantas aku tahu siapa yang membiarkan diriku sendiri dalam kepahitan itu. Siapa yang menikmati kepahitan itu. Semua itu adalah diriku sendiri. Dan harus aku sendiri yang mengakhiri pahit itu. Mengapa harus ada kenangan pahit? Mengapa ada kenangan manis? Hidup terasa lebih hidup ketika aku merasakan kompleksitas alur hidup. Alur hidup telah direncanakan sedemikian rupa hingga menjadi takaran yang ideal, seimbang. Agar masing-masing penghuni jagat raya ini memiliki nilai. Begitu pula dengan kenangan-kenangan, meskipun ia hanya sekelebat bayangan yang wujudnya tak dapat disentuh, ia masih memiliki nilai. Dari kenangan yang buruk, aku bisa menilai kenangan yang baik menjadi lebih berharga. Setelah aku menyesap kopi yang pahit, lalu memakan roti manis untuk menghilangkan rasa pahit itu.... 

Bukankah terasa lebih nikmat?


Wednesday, December 12, 2012

Twelve twelve twelve.

Hari ini tanggal 12-12-12, cantik. *menghembuskan kode*
Hahahahaha by the way sebenernya ga ada kode buat di tanggal ini. Yang terpenting, hari ini ujian akhir semester bahasa Jepang & TIK berjalan mulus, lancar, tanpa hambatan. Terutama untuk nulis hiragana, sesuatu yang ga disangka-sangka gue lancar ngerjainnya. Yeah walaupun jidat gue ngelipet 2012x. Pas lagi semangat-semangatnya ujian, pengawas mulai bikin galau anak-anak sekelas "Hari ini tanggalnya bagus, tembak cewek sana....!" tapi sorry, buat Queen of Mblo macam gue yang belum turun takhta, itu sama sekali ga ngepek.

Ternyata usulan dari pengawas gue itu beneran dipraktekin! Satu temen gue yang sekelas beneran jadian..... errrr -_- tapi tenang, hal itu belum berpengaruh. Tapi sesuatu baru muncul, pas gue lagi belajar sejarah. Tentang awal kemerdekaan Indonesia, teori-teori dalang G30S, tentang Supersemar, tentang 11 Maret.

Well, selamat berkelana di mesin waktu Kia.
Ada kalanya sebuah tanggal menjadi terasa spesial untuk kita. Entah dalam bentuk fisik seperti menandakan tanggal spesial di kalender, atau dalam bentuk batin.... yah cuma sekedar ingat dalam ingatan. Hari ulang tahun, hari ujian, hari awal jadian......... Semuanya begitu berarti. Kadang gue nyesel ngapain harus mengistimewakan suatu hari yang bukan tanggal lahir. Nyesel menandai sebuah hari spesial, menghitung hari, untuk seseorang seolah-olah ada target berapa lama gue bisa selalu bersama seseorang itu. Padahal yang gue pengenin itu selamanya. Selamanya yang ga terhitung seberapa banyak. Walaupun selamanya itu cuma berlaku buat Edward sama Bella. #gubrak #ternyatademamTwilight

Sebelas bulan kurang satu minggu, hasilnya.
Berhitung berapa hari yang kita habiskan bersama seseorang kayaknya bukan ide yang bagus. Tapi ambil sisi baiknya setelah berhitung, setidaknya, selama itu, gue pernah ngasih perhatian yang berkualitas untuk seseorang. Sepenuh hati. Seberapa dalamnya perasaan seseorang bukan diukur berapa lama umur hubungan mereka. Sifatnya kualitatif, dan relatif. Cuma hati yang tahu. Seharusnya cinta ga kenal batasan waktu. Tanggal, hari, bulan, waktu.... sifatnya kuantitatif, dapat dihitung. Tanggal istimewa itu ga ada artinya lagi ketika bertemu dengan perpisahan. Yang tertinggal cuma obrasan angka-angka tanggal itu di seragam olahraga, atau tulisan-tulisan kecil iseng di buku diary.....

....Setelah itu selesai.

Thursday, December 6, 2012

quick post.

Hari ini gue libur loh, dalam rangka kasih sayang sekolah kepada murid-muridnya. Persiapan UAS. Apalagi besok... hari pertama itu matematika :") Entah kenapa ini pelajaran jadi menyebalkan pas gue masuk SMA. Jadi hari ini gue cuma berkutat sama bab matriks, vektor, program linear.... dan integral.... udah gitu ngerjain tugas praktek ICT. Monoton. Well, ga kerasa sekarang udah Desember, udah di penghujung tahun lagi. Kadang waktu kerasa cepet banget, dan kadang waktu kerasa lama banget. Kerasa cepet waktu ngerasa seneng, kerasa lama disaat lagi susah. Gue jadi ngebayangin..... gimana perasaannya jadi seorang Edward Cullen..... yang hidup selamanya... Vampir sialan, gara-gara belum nonton Breaking Dawn part II gue jadi uring-uringan. Yang lebih salahnya lagi gue malah baca Twilight.....*menggelepar*.

Sebenernya ga ada yang seru-seru amat hari ini buat ditulis, yeah, tapi gue cuma mau minta doanya aja biar lancar ujian & nilai terbaik yang gue mampu. Amin :)

Sunday, December 2, 2012

Beepbooks!



Kindly add my goodreads account here :)

Cinta yang tidak umum & kedai kopi dinding transparan.

Aku sedang asyik duduk di sebuah kedai kopi pinggiran kota. Kedai kopi ini memiliki konsep rumah kaca, sehingga dinding-dindingnya transparan. Entah ini terasa menarik atau tidak, yang pasti aku merasa sedikit terganggu dengan dinding-dinding transparan ini. Seringkali orang-orang yang berlalu-lalang di luar sana mengintip ke arah kedai ini. Kadang ada yang tidak sengaja, ada juga yang sengaja. Dan tidak jarang konsentrasiku buyar karena hal itu, aku bertabrak mata dengan orang-orang yang mengintip dari luar. Itulah yang membuatku tidak nyaman di sini.

Aku yang sedang asyik duduk, hari ini tidak terlalu merasa terganggu dengan dinding-dinding transparan ini. Hari ini tidak ada yang aku lakukan selain melamun. Meskipun aku bilang sedang 'asyik' duduk, tapi sebenarnya aku hanya duduk diam terpaku. Dimana letak asyiknya? Sementara aku tidak merasa sedang berjoget sambil duduk.

Aku yang sedang asyik duduk, pikiranku melayang entah kemana. Mataku tertuju pada telepon genggam yang berukuran lumayan besar, dengan layar sentuh. Dari kecanggihan teknologi yang dimilikinya, teknik ku men-stalker orang-orang pun semakin jitu. Makin jempolan. Aku menganugerahkan "The Best Man of Kepo" kepada diriku sendiri. Aku yang cekikikan sendiri langsung berusaha menahannya karena orang-orang disekitar terlihat mulai curiga. Aku rasa orang-orang yang melihatku cekikikan tadi telah menganugerahkan cap "Orang Gila" kepadaku.

Dari layar sentuh canggih ini, aku bisa membaca fase-fase kehidupan seseorang. Dari jejaring sosial, tentunya.

                                                                                     =ஜ۩۞۩ஜ=

Kalian pasti tidak asing dengan jejaring sosial dengan icon burung berwarna biru.Ya, Twitter. Aku khawatir Twitter sedang berlomba dengan Teh Botol Sosro. Karena otak manusia yang sudah diprogram "Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro", kini terjangkit virus yang mengubah programnya menjadi "Apapun kejadiannya, update twitter dulu". Dari sini aku bisa cenayang membaca fase kehidupan seseorang. Dan seseorang yang sedang aku amati bernama Karina. Ia terbilang sangat aktif menggunakan Twitter.

Aku jarang update Twitter, tapi aku rajin membaca timeline. Setiap aku buka timeline, aku selalu menemukan update-an dari Kirana. Ia sedang bertweet-tweet ria dengan kekasihnya. Pembicaraan mereka tidak berbobot. Tidak ada yang menarik dari reply yang berisi haha-hehe berkepanjangan diikuti dengan simbol karakter. Maksudku, seperti ini "@kekasihkirana hehehehehehe :p". Meskipun Twitter tidak memiliki hukum tata krama update, tapi dari update Kirana—yang berisi perbincangan yang tidak berbobot itu— aku tahu bahwa hubungannya tidak akan berlangsung lama.

Dan ternyata benar. Aku melihat Kirana menulis ala remaja zaman sekarang. Jika marah, mereka akan menyingkat tulisan, dengan menghilangkan huruf vokal a i u e o. Dia baru saja meng-update "pts." Dan tanda titik menunjukkan efek dramatis. Lalu setelah update-annya yang satu itu, diikuti dengan ReTweet Kirana dari user-user yang selalu update tentang patah hati, kata-kata bijak, dan segala yang bersangkutan dengan hal itu. ReTweet hal-hal seperti itu hanyalah pencitraan, setegar apapun isinya aku yakin Kirana tetaplah orang yang rapuh. Setelah itu dia update simbol karakter bersedih. " :'((((((( "

"Pencitraan yang jelek." Gumamku.



Aku tahu fase-fase cinta monyet. Yang aku tidak tahu siapa yang memberi nama "cinta monyet". Berkenalan, pendekatan, jalan-jalan, jadian. Setelah jadian mereka akan memamerkan hubungan mereka. Walaupun tidak semuanya. Tapi yang aku lihat kebanyakan seperti ini. Kadang ada juga yang terlalu berlebihan memamerkannya. Semacam Public display of affection mungkin. Lalu ada pertengkarang-pertengkaran kecil yang menurut mereka lucu. Lama-lama menjadi pertengkaran-pertengkaran yang cukup serius. Hubungan mereka mulai hambar, lalu putus. Klise. Cerita cinta paling umum.
Aku harap cerita cintamu tidak umum seperti itu.

                                                                                 =ஜ۩۞۩ஜ=

Boleh aku berpendapat? Cerita cinta yang tidak umum adalah disaat kamu mencintai sesuatu, kamu tetap bisa melakukan banyak hal dalam hidupmu. Cinta yang tidak membatasi ruang gerak-gerikmu. Seharusnya cinta yang membuat kalian bersatu dan dapat sama-sama bergerak. Bukan cinta yang mengunci salah satu dari dua orang. Seperti halnya cinta dari orang tuamu, mereka membiarkanmu untuk mengarungi hidup dan menemukan hal-hal yang baru. Cinta yang mengharuskan seseorang belajar dan memberi pelajaran. Cinta adalah berbagi. Jika kamu merajut cinta, buatlah cerita cinta yang tidak terlupakan. Bukan yang umum. Itu sama saja kau membuang-buang waktu.


Cinta bukan hidup. Cinta hanya pelengkap hidup yang bersifat dominan. Ketika cinta mati, kamu tidak perlu ikut mati. Karena masih ada nafas-nafas cinta dari banyak orang lain. Jangan terlarut dalam kesedihan karena kehilangan satu cinta. Sadarilah masih banyak orang yang memiliki cinta untukmu, meskipun bukan cinta seperti sepasang kekasih. Sadarilah masih banyak orang yang membutuhkan cintamu. Sadarilah kamu harus bergerak untuk menebarkan cinta yang kamu miliki. Hidup terlalu singkat jika hanya menghabiskan cintamu hanya untuk seseorang.

                                                                                 =ஜ۩۞۩ஜ=


Sudah berapa lama aku melamun? Aku tidak menyadari di luar sana telah turun hujan.
Lamunanku terbuyar setelah melihat seorang perempuan yang berlari kecil melewati kedai. Ia menangis. Lalu ia berhenti dan mengeluarkan telepon genggamnya. Ia menelepon seseorang. Setelah aku perhatikan, ternyata perempuan itu adalah Kirana. Kirana yang baru saja putus hubungan dengan kekasihnya. Tanpa harus bertanya mengapa ia menangis, aku sudah tahu jawabannya. Tak lama kemudian ada seorang laki-laki yang berlari dengan langkah besar menerobos hujan. Di seragamnya terdapat name tag bertuliskan Karel. Karel membawa dua payung. Di belakangnya, terdapat dua anak kecil yang berlarian menerobos hujan mengikuti lelaki itu. Mereka berlari sambil tertawa-tawa, aku tebak mereka adalah anak-anak kecil tukang ojek payung. 

Karel berlari menuju Kirana. Kirana yang tengah sesenggukan, terperangah melihat lelaki yang basah kuyup didepannya. Lelaki itu tersenyum dengan gigi menggeletuk. Ia menggigil kedinginan. Air mata Kirana pun berubah seiring senyuman yang terbit dari bibirnya. Air mata bahagia. Lalu Kirana mengaduk-aduk isi tasnya, ia mengeluarkan saputangan. Dari gerakannya, dengan saputangan itu ia berniat untuk mengeringkan rambut Karel. Namun lelaki itu menahan tangannya, merebut saputangan dari tangan Kirana. Ia bukan mengeringkan rambutnya, sebaliknya, ia mengeringkan pipi Kirana dengan saputangan itu. Usaha Karel sia-sia. Pipi Kirana tak kunjung kering, malah pipinya semakin banjir oleh air mata. Aku melihat tangan Karel hendak memeluknya, tapi ia mengurungkan niatnya, dan mengganti dengan mengelus rambut Kirana dengan lembut. Dari tatapan lelaki tersebut, aku dapat menangkap tatapan penuh cinta. Cinta yang menghangatkan, sekalipun hujan turun sederas ini.

Hujan sudah tidak sederas tadi. Begitu pula dengan air mata Kirana. Lelaki itu tampak mengajak Kirana untuk pulang. Ia menyodorkan satu payung yang sudah disewanya daritadi kepada Kirana. Lalu Kirana mengangguk, dan mengambil payung itu. Kirana melihat dua anak kecil itu yang daritadi menunggu ia dan lelaki itu yang menyewa payung mereka. Mereka bercanda, sambil menggosok-gosokkan tangan mereka untuk menciptakan sedikit kehangatan. Mereka sangat kedinginan. 

Kirana menyodorkan payungnya kepada kedua anak itu. Lalu ia meloncat ke sebelah Karel, dan mereka berdempetan karena payungnya tidak begitu besar. Mereka berempat pun berjalan di bawah naungan payung. Satu payung berdua. Kedua anak kecil itu tampak berseri-seri karena kali ini mereka tak perlu hujan-hujanan mengantar para penyewa payung mereka. Begitu juga dengan Kirana dan Karel, mereka berseri-seri penuh kehangatan. Penuh cinta. Bahkan aku lupa Kirana baru saja putus cinta, ia terlihat seperti orang yang baru jatuh cinta.


                                                                                  =ஜ۩۞۩ஜ=

Aku menganugerahkan ucapan selamat untuk Kirana. Aku, si cenayang, melihat cinta yang tidak umum pada kalian berdua—Kirana dan Karel yang disebelahnya. Cinta yang berbagi, bukan hanya untuk seseorang. Dari mencintai lelaki tersebut, ia dapat menebarkan banyak cinta kepada orang-orang disekitarnya. Kepada dua anak kecil ojek payung itu, dan mungkin aku, yang menikmati cerita cinta kalian yang tidak umum. Mungkin juga ada orang lain di dalam kedai ini yang juga sedang melamun memperhatikan kalian.



Hey, sudah cukup, sudah berapa lama aku melamun?