Saya bingung mau ngapain? Jadi
saja saya nyasar di sini. Berhubung ini temanya lagi menunggu buka puasa, saya
akan bercerita tentang siapa-siapa saja yang akan menemani buka puasa maghrib
ini... WARNING. Setelah dipikir-pikir sumpah ini cerita ga penting banget. Bagi kalian yang sensitif terhadap hal-hal yang ga penting mending langsung close halaman ini. Kalau masih penasaran ya terserah. Tapi sumpah sumpah sumpah, ini cerita ga penting. Tapi saya iseng, tapi saya seneng, jadi saya post aja. Heheheh. Ini dia teman-teman saya berbuka puasa hari ini....
SENDOK
Sendok adalah
teman berbuka yang paling setia. Dia selalu ada selama saya rajin mencucinya,
dan dia selalu melindungi tangan saya agar tidak kotor dari bumbu-bumbu
masakan. Dia juga menjaga saya agar tetap makan dengan rapi, tidak seperti
bebek (padahal saya belum pernah lihat bebek makannya kayak gimana) Terima
kasih sendok, jikalau nanti saya punya kekuatan mejik ala-ala Dedy Corbuzier,
saya berjanji tidak akan pernah membengkokkan kamu.... Kecuali kalau tidak
sengaja keinjek
KERTAS BUNGKUSAN NASI
oke aku ngaku, itu sebenernya nasi bungkus punya orang yang saya belum dibungkus wkwk |
Wahai kertas
bungkusan nasi, yang asal muasalnya dari mba Nurul. Meskipun kehadiranmu belum
datang saat ini, saya akan lebih dahulu menceritakan kamu yang cokelat eksotis
karena minyak masakan mba Nurul. Wahai kertas bungkus nasi, terima kasih kamu
telah rela berkorban dikaretin maupun disteples demi menjaga nasi-laukpauk-sayur untuk berbuka
saya nanti. Sungguh, saya tahu rasanya berkorban demi orang lain. Apalagi nasib
kamu, setelah berkorban disteples, jadi piring sementara... kemudian dibuang.
Memang terkadang tidak semua hal dapat dipertahankan, baik itu sebuah hubungan
maupun perasaan. Maafkan saya wahai kertas bungkus.
ini gambar dari google, jam weker saya mah lebih ganteng *riya* wkwk |
Sebenarnya apa
bahasa Indonesia dari jam weker? Beker? Entahlah. Bagi yang penasaran silahkan
mencari di kamus KBBI. Sebenarnya, saya juga penasaran. Tapi saya lebih
penasaran di menit ke berapa muadzin akan mengumandangkan adzan maghrib.
Hehehehe. Apa yang paling aku suka dari jam weker? Karena dia satu-satunya
penunjuk jam yang paling besar dibanding jam tangan dan handphone saya (iya
saya ga punya jam dinding, habis bapak kost nanti protes terlalu banyak paku di
dinding) hohoho. Selain itu, kamu tahu apa yang paling aku suka dari kamu,
wahai jam weker? Karena kamu menunjukkan waktu. Karena waktu tak pernah
berkhianat, apapun yang terjadi detiknya akan terus bergerak sebagaimana
semestinya. Pernah sekali aku dikhianati seorang teman, pedih juga rasanya. Wahai
jam weker penunjuk waktu, terima kasih karena kehadiranmu mengingatkanku
bahwa.. setidaknya ada satu hal yang tidak akan pernah berkhianat kepadaku. Tenang
saja jam weker, aku tidak akan marah dengan seseorang itu. Aku hanya akan
melupakannya. Karena 1 menit marahku terlalu berharga untuk kehilangan 60 detik
bahagiaku.
Itu lah
teman-temanku berbuka di maghrib ini.
Mereka
kecil, mungkin sepele, namun hal kecil
kadang bisa memberi makna.
Omong-omong,
muadzin sudah mengumandangkan adzan... ini saatnya untuk berbuka. Selamat
berbuka puasa, berbuka lah dengan yang pasti. Karena yang manis belum tentu
pasti, yang pasti (biasanya) tentu manis #hayoloh #awasbaper #enggatanggungjawab
#kabur #nyaritakjil #entahdimana #kalaugadapet #gantigorengan #sumpah #ini
#hashtag #macam #apa #wkwkwkwk
Byebye! J
How to gamble in roulette - drmcd
ReplyDeleteMost of 제천 출장마사지 the roulette players will be looking for a 공주 출장안마 high variance betting option at a roulette table where roulette is 포항 출장샵 the game 태백 출장마사지 of chance, but 동해 출장안마 that's a