Sunday, December 4, 2011

tentang 4 Desember

Hari ini tanggal 4 Desember, hari ulang tahun pernikahan ayah dan ibu. Kebetulan ayah baru pulang dari Turki, hari ini. Jadilah terasa hangat karena rasa kangennya, ayah cium tangan ibu sebagaimana kayak yang baru saja menikah. Selamat ayah, ibu! :)

Tapi di hari yang sama, namun berbeda cerita dan berbeda takdir. Beberapa menit tadi, sms datang ke hp gue yang isinya mengabarkan wafatnya ayahanda dari Danang. Kaget, rasanya bener-bener cepet banget. Rasanya kemarin baru aja gue kirim sms ke danang "Selamat ulang tahun buat ayah ya Nang, semoga sehat selalu" dan sekarang? Gue baru aja kirim sms berduka cita buat ayahnya. Hal pertama yang gue pikirin, bundanya, adik-adiknya Danang, dan Danang. Bunda, yang bisa gue doakan adalah bunda bisa tegar menghadapinya. Semoga adik-adiknya bisa memahami, menerima, dan tabah. Dan Danang, gue tau pasti dia orang yang tegar dia pasti kuat, kuat untuk dirinya sendiri dan jaga bunda. Walaupun rasa hancur dan sedih sangat berkemungkinan besar menyelimuti tapi gue yakin Danang bukan orang yang rapuh dan menyerah gitu aja.


Hari ini tepat ada sepasang kekasih yang beberapa tahun lalu baru saja dipersatukan,
ayah dan ibu gue
Dan hari ini tepat ada sepasang kekasih yang baru saja berpisah karena memang sudah terjebak dengan penentuan takdir.


Buat Danang, ga ada yang bisa gue lakuin selain mengirim doa dari sini, jadi pemimpin pengganti ayah yang baru, kuat kan Nang? :)


No comments:

Post a Comment