Sunday, March 6, 2011

...... cinta.

.... Cinta.
Kata yang simpel, sederhana. 5 huruf. Tapi sakral, bermakna lebih dalam daripada palung. Seperti Lubang Hitam, kita tak tahu, kita tak merencanakannya masuk kesana. Tapi blackhole itu menghisap, menarik kita, ketika kita masuk sana kita tak tahu sedang menghadapi apa. Masalah besar atau kebahagiaan. Kita tak tahu.

Kadang gue suka ngakak kalau ada orang ngomong 'Cinta' kesannya kocak aja gitu. Agak agak getek dengernya. Ga percaya kalau yang namanya cinta itu ada. Kalau sayang sih banyak. Kalau cinta? Kayaknya cuma milik Romeo ama Juliet aja deh. Tapi semakin gue besar, semakin gue segan dengan kata sederhana itu.


"gue udah terlanjur cinta, ki..."

kata seorang temen gue. gue diem dengernya. dia bilang dengan begitu khidmat. nyata. dan nyadarin ke gue kalau cinta itu...nyata. ada. Di umur 16 ini gue baru nyadar tentang hal itu.

Gue belum pernah bilang "Aku cinta kamu" ke siapapun.
Kalau dalam bahasa Inggris sih pernah, tapi kalau dalam bahasa Indonesia ga pernah. Soalnya kata-kata itu gue simpan buat orang yang benar-benar spesial, orang yang akan menjadi pegangan hidup, tempat bertumpu, tempat untuk kembali pulang....

"Aku cinta kamu cuma boleh gue bilang ke calon suami gue aja!" seru gue. Temen gue langsung pada ngakak semua denger apa yang gue bilang. Tapi gue cuek aja, emang bener kok apa yang gue bilang. Gue ga mau mengobral kata-kata sakral ini. Karena ini komitmen. 3 kata itu adalah komitmen. Punya artian luas. Tali janji yang tak boleh di ingkari. Janji bukan untuk selalu bersama, tapi janji untuk bertahan untuk selalu bersama.

Ah kia, kia.
Kamu labil, sok dewasa.
Biarlah waktu yang menjawab rasa penasaranmu ini. Cepatlah kau besar.

1 comment:

  1. "janji untuk bertahan untuk selalu bersama" what a words..... :')

    ReplyDelete