Hari ini tanggal 12-12-12, cantik. *menghembuskan kode*
Hahahahaha by the way sebenernya ga ada kode buat di tanggal ini. Yang terpenting, hari ini ujian akhir semester bahasa Jepang & TIK berjalan mulus, lancar, tanpa hambatan. Terutama untuk nulis hiragana, sesuatu yang ga disangka-sangka gue lancar ngerjainnya. Yeah walaupun jidat gue ngelipet 2012x. Pas lagi semangat-semangatnya ujian, pengawas mulai bikin galau anak-anak sekelas "Hari ini tanggalnya bagus, tembak cewek sana....!" tapi sorry, buat Queen of Mblo macam gue yang belum turun takhta, itu sama sekali ga ngepek.
Ternyata usulan dari pengawas gue itu beneran dipraktekin! Satu temen gue yang sekelas beneran jadian..... errrr -_- tapi tenang, hal itu belum berpengaruh. Tapi sesuatu baru muncul, pas gue lagi belajar sejarah. Tentang awal kemerdekaan Indonesia, teori-teori dalang G30S, tentang Supersemar, tentang 11 Maret.
Well, selamat berkelana di mesin waktu Kia.
Ada kalanya sebuah tanggal menjadi terasa spesial untuk kita. Entah dalam bentuk fisik seperti menandakan tanggal spesial di kalender, atau dalam bentuk batin.... yah cuma sekedar ingat dalam ingatan. Hari ulang tahun, hari ujian, hari awal jadian......... Semuanya begitu berarti. Kadang gue nyesel ngapain harus mengistimewakan suatu hari yang bukan tanggal lahir. Nyesel menandai sebuah hari spesial, menghitung hari, untuk seseorang seolah-olah ada target berapa lama gue bisa selalu bersama seseorang itu. Padahal yang gue pengenin itu selamanya. Selamanya yang ga terhitung seberapa banyak. Walaupun selamanya itu cuma berlaku buat Edward sama Bella. #gubrak #ternyatademamTwilight
Sebelas bulan kurang satu minggu, hasilnya.
Berhitung berapa hari yang kita habiskan bersama seseorang kayaknya bukan ide yang bagus. Tapi ambil sisi baiknya setelah berhitung, setidaknya, selama itu, gue pernah ngasih perhatian yang berkualitas untuk seseorang. Sepenuh hati. Seberapa dalamnya perasaan seseorang bukan diukur berapa lama umur hubungan mereka. Sifatnya kualitatif, dan relatif. Cuma hati yang tahu. Seharusnya cinta ga kenal batasan waktu. Tanggal, hari, bulan, waktu.... sifatnya kuantitatif, dapat dihitung. Tanggal istimewa itu ga ada artinya lagi ketika bertemu dengan perpisahan. Yang tertinggal cuma obrasan angka-angka tanggal itu di seragam olahraga, atau tulisan-tulisan kecil iseng di buku diary.....
....Setelah itu selesai.
No comments:
Post a Comment